Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair oleh Dosen Unand Kampus II Payakumbuh

Pemupukan merupakan hal atau cara memberikan zat yang bertujuan untuk memelihara atau memperbaiki kesuburan tanah. Berdasarkan bahan bakunya, pupuk digolongkan menjadi dua, yaitu pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik disebut pupuk alam karena seluruh atau sebagian besar pupuk ini berasal dari alam. Kotoran hewan, sisa (serasah) tanaman, limbah rumah tangga, dan batu-batuan merupakan bahan dasar pupuk organik. Pupuk anorganik adalah pupuk non-alami yang diproduksi oleh industri sehingga dikenal juga dengan nama pupuk kimia atau pupuk buatan.

Kecenderungan pemakaian pupuk anorganik dinilai dapat mengakibatkan penurunan kualitas lahan dan kerusakan lingkungan hidup serta meningkatkan pencemaran. Oleh sebab itu, penggunaan bahan-bahan organik diperlukan untuk menciptakan pertanian berwawasan lingkungan (sistem pertanian organik). Dengan pemakaian bahan organik, akan dapat mengurangi ketergantungan bahan dari luar. Selain itu, lingkungan hidup di pertanian organik lebih bersih dan lebih sehat. Penggunaan pupuk kimia dapat merusak biota tanah, menyebabkan pencemaran lingkungan, dan berpengaruh fatal bagi siklus kehidupan. Bertitik tolak dari hal tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dengan tujuan memperoleh kondisi lingkungan yang sehat. Pupuk organik dapat diperoleh dari bebagai limbah rumah tangga seperti misalnya limbah ampas teh, limbah air cucian ikan, limbah ampas kelapa dan lain-lain.

Mahasiswa KKN dibantu dengan pembimbing mengadakan program pembuatan pupuk organik dengan pemanfaatan limbah sisa rumah tangga seperti sisa sayuran dan buah-buahan sebagai pupuk organik merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Memanfaatkan limbah sisa sayuran dan buah-buahan tersebut agar bisa memiliki nilai dan bermanfaat bagi makhluk hidup khususnya tanaman dengan cara mengolah limbah ikan tersebut menjadi pupuk, yaitu pupuk organik. Seperti yang kita ketahui, tanaman memerlukan nutrisi secara lengkap dan bentuk unsur hara makro serta makro sekunder dan unsur hara mikro. Karena tanah tidak memiliki semua unsur tersebut, maka diperlukanlah penambahan sumber dalam bentuk pupuk.

Tujuan yaitu meningkatkan pengetahuan Masyarakat (petani) mengenai pembuatan pupuk organik cair, mengurangi ketergantungan terhadap pupuk buatan (kimia), mengurang biaya yang digunakan oleh petani. Sedangkan manfaat yang diterima oleh petani adalah bisa membuat dan memproduksi pupuk cair organik dan kalua sudah bisa menghasilkan produksi yang skala cukup besar, maka bisa untuk dipasarkan, petani juga juga bisa menggunakan pupuk organik cair sebagai pengganti pupuk buatan sehingga bisa mempertahankan kesuburan tanah lebih lama. Apabila menggunakan pupuk buatan maka petani tingkat ketergantungan petani terhadap pupuk kimia ini sangat besar. Selain ini itu petani bisa mengurangi biaya variabelnya dari biaya penggunaan pupuk sehingga pendapatan akan bertambah juga.

Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi tentang pupuk organic cair dan pelatihan pembuatan pupuk organic cair tersebut. Tahapan yang dilakukan adalah mempersiapkan audiens (Masyarakat berprofesi sebagai petani) yang dibantu oleh pihak nagari, mempersiapkan ruangan dan semua peralatan yang akan digunakan. Hasil yang didapat adalah berhasil mengedukasi dan mensosialisasiskan cara membuat pupuk cair organik, sehingga ibu rumah dtangga dapat membuat pupuk secara mandiri dengan memanfaatkan limbah sisa sayuran dan buah buahan yang ada di rumah.

Penulis

Weriantoni, S.E., M.Sc (Dosen Unand Kampus II Payakumbuh)

Sumber :

0 Komentar

Berikan pendapat anda kepada kami

You May Also Like