Pandangan Masyarakat Padang Terhadap Masuknya Starbucks

Starbucks corporation adalah sebuah perusahaan kopi yang berasal dari Amerika Serikat. Di Indonesia, jaringan gerai operasi kopi Starbucks dioperasikan oleh PT. Mitra Adiperkasa Tbk sebagai pemegang lisensi pengelolaan merek dan manajeman Starbucks di Indonesia. Tidak hanya kopi starback juga menyediakan menu lainnya seperti teh dan makanan ringan pendampingnya serta botol minum khas brand tersebut.

Sedangkan di kota Padang sendiri sejak pandemik, kini telah maraknya gerai-gerai kopi yang saling bersaing. Karena tingkat konsumis kopi di Padang saat ini cukup meningkat dengan peminatnya dari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga orang dewasa. Pengaruh perkembangan zaman ini, membuat kebiasaan masyarakatpun berubah, dapat dilihat dari berbagai aspek yang mana diantaranya tren yang berubah dari waktu ke waktu, kondisi ekonomi, dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi tingkah laku dan pola pikir masyarakat. Padahal budaya ngopi sudah ada dari dulunya hanya saja lebih di dominasi oleh pria-pria dewasa (bapak-bapak), namun kini remaja perempuanpun sudah menjadikan kopi minuman favoritnya. Hal ini, dipicu karena mereka yang mengikuti gaya hidup budaya asing dan hidup modern. Aktivitas mengkonsumsi kopi sudah menjadi gaya hidup saat ini, bukan hanya tempat untuk nongkrongnya anak muda, tetapi juga pengaruh varian rasa kopi yang lebih trendi dan mahal dari kedai kopi biasa (konsumtif).

Starbuck merupakan kedai kopi memiliki kekuatan pada mereknya yang telah menjuru di berbagai dunia. Dengan merek tersebut memicu kepada kesan pemikiran masyarakat yang berkaitan dengan pengetahuan konsumen. Sama halnya Ketika kabar Starbuck akan membuka cabang di Kota Padang banyaknya pro dan kontra yang keluar dari hasil spekulasi masyarakat terhadap produk ini. Gaya hidup generasi z saat ini mengikuti rasaa kesenangan dan perkembangan zaman menjadikan gaya hidup yang boros karena nama brandnya yang telah mendunia memungkinkan generasi kini mendapatkan rasa exclusive saat mengonsumsinya. Seperti yang diungkapkan oleh (Afdhol,2019) dalam jurnalnya dituliskan bahwa kopi Starbucks memang suatu produk kopi yang menandakan nilai prestise yang tinggi bagi peminatnya dibandingkan dengan kopi-kopi yang lainnya, karena harga kopi Starbucks tergolong sangat mahal harganya.

Walaupun brand ternama, namun tidak semua kalangan yang berminat akan hal itu. Seperti halnya, untuk masyarakat kalangan ekonomi rendah akan lebih memilih kedai-kedai kopi biasa yang lebih terjangkau. Dari sudut pandang yang berbeda mereka melihat café tersebut hanya untuk kalangan atas baik dari segi dekorasi maupun harga. Dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat yang menyebabkan daya tarik terhadap kopi di Starbucks menurun. Terkhususnya lagi bagi orang Minang yang lebih mengutamakan rasa dan porsi dengan syarat harga murah, maka mereka lebih memilih untuk berbelanja di warkop-warkop biasa. Keberadaan Starbuckspun membuat coffe-coffe shop maupun warkop yang tersebar di Padang mengalami pengurangan konsumen, karena merasa tersaingi oleh trendingnya Starbuck dikalangan masyarakat.

Karena prinsip kebanyakan orang kota Padang “yang penting murah,rasa enak dan porsi banyak”, dengan alasan itu Starbuck memberikan daya tariknya dalam segi varian rasa yang unik seperti percampuran dengan cake dan toping yang berlimpah. Serta, menyediakan gambar atau logo yang bisa memenuhi kebutuhan generasi Z untuk flexing di media sosialnya. Meskipun tergolong mahal Starbucks mengimbanginya dengan kualitas rasa dan keestetikan tampilannya yang mewah dan memuaskan. Dengan adanya starbucks disuatu kota, masyarakat akan beranggapan bahwa kota tersebut sudah mengalami kemajuan dalam sektor perekonomian maupun dalam segi makanan/minuman cepat saji. Akhirnya kota Padang mencoba untuk membukanya dan melihat bagaimana tanggapan masyarakatnya, sejauh ini Starbuck sudah banyak menarik perhatian masyarakat.

Dan untuk daya tarik yang lainnya starbuck juga mementingkan lokasi dan tampilan yang menarik dari segi tempat. Seperti yang diketahui tempat yang unik, menarik, dan estetik akan menarik konsumen. Tempat yang unik akan menjadikan pandangan terhadap produk yang dinilai mahal tadi akan teralihkan. Dan apalagi kalangan muda-mudi sekarang lebih mengutamakan estetik suatu tempat dari pada produk, agar mereka bisa mendapatkan hasil foto yang bagus dan estetik. Oleh karena itu, presepsi harga, kualitas pelayanan dan promosi dari mulut ke mulut berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian coffe ini. Dengan begitu mereka akan merasa puas dengan hal itu dan agar bisa pamer di media sosial sebagai bentuk elitnya kehidupan seseorang. Kongko dicafe starbucks menjadikan pandangan masyarakat yang beranggapan bahwa seseorang tersebut dari kalangan elite, melihat dari harga minuman yang ada di starbucks tersebut lebih mahal dari cafe-café kopi lainnya yang berada di Padang.

Penulis

Agriqisthi, Ananda Isa Salsabila Y, Regita Vyonda, Fendri Yuza

Sumber :

https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpp/article/view/29161 http://mx2.atmajaya.ac.id/index.php/transaksi/article/view/1992 https://www.kompasiana.com/khusnasafiratafrikhani/64ae2b5a08a8b551981a7cf2/diplomasi-bisnis-dalam-strategi-pemasaran-kopi-starbucks

0 Komentar

Berikan pendapat anda kepada kami

You May Also Like