Makan Mi Instan Setiap Hari ? Perempuan Harus Hati-Hati dengan Dampak Buruknya!

Jakarta - Tak sedikit perempuan suka makan mi sebagai pengganti nasi dengan alasan lebih praktis dan sedap. Masalahnya, banyak juga kaum hawa yang suka mengonsumsi hidangan instan ini setiap hari, padahal ada dampak buruk terhadap kesehatan yang perlu diwaspadai.

Meskipun begitu, tak sedikit kaum hawa yang rutin menyantap mi instan dan memiliki stok mi dalam berbagai macam varian serta rasa dengan jumlah banyak. Sebagian perempuan juga berpikir bahwa mi bisa menjadi pengganti nasi yang ideal untuk dietnya. Ada juga wanita yang lebih memilih makan mi instan karena dinilai murah, apalagi di Indonesia harga mi instan berkisar Rp2.500 hingga Rp8.000 saja. Dikutip dari CNN Indonesia, Korea Selatan termasuk negara dengan tingkat konsumsi mi instan tertinggi di dunia. Sekitar 68% peserta penelitian di Korea Selatan, setidaknya makan mi instan sebanyak dua kali dalam seminggu. Sudah bukan rahasia lagi jika mi instan bisa memicu banyak masalah kesehatan, mulai dari obesitas, mal nutrisi, hingga kerusakan pada hati. Penelitian yang dirilis dalam Journal of Nutritions menjelaskan, mengonsumsi mi instan terlalu sering bisa menurunkan fungsi hati ditandai bertambahnya lingkar pinggang Anda. Penelitian yang diujicoba di Korea Selatan ini berlangsung selama dua tahun. Ada dua pola makan utama yang dimiliki para responden dalam penelitian. Sebanyak 10.711 peserta uji coba menerapkan diet tradisional, yakni ikan, sayur, nasi, daging, dan makanan cepat saji (termasuk mi instan). Hasilnya, orang yang makan daging dan makanan cepat saji memiliki risiko obesitas, kolesterol tinggi, dan darah tinggi. Khususnya, hal ini berlaku pada perempuan. Ada pun efek lain yang disebabkan mi instan pada tubuh wanita, yakni peningkatan risiko gangguan metabolisme. Permasalahan ini sebenarnya sangat umum, karena kandungan karbohidrat tinggi pada mi instan bisa meningkatkan gula darah dengan cepat. Jika kebiasaan menyantap mi instan tidak segera dihentikan, penyakit metabolisme dapat berkembang menjadi resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Tak hanya itu, kandungan karbohidrat sederhana pada hidangan ini bisa mengganggu metabolisme glukosa pada tubuh. Kemasan mi yang mengandung Bisfenol A (BPA), yakni senyawa sintetis organik dengan rumus kimia (CH?)?C(C?H?OH)? yang termasuk dalam kelompok turunan difenilmetana dan bisfenol, dengan dua gugus hidroksifenil juga menjadi penyebab gangguan kesehatan pada wanita. Padatan ini tak berwarna dan tidak bisa larut dalam air. BPA pada kemasan mi diklaim menjadi disruptor endokrin yang bisa memengaruhi jumlah hormon estrogen pada wanita. Diketahui pula, tubuh perempuan lebih sensitif terhadap efek karbohidrat, sodium, dan lemak jenuh yang terkandung dalam mi instan. "Mi instan seharusnya tidak dimasukkan sebagai bagian dari diet," kata Dr Frank Hu selaku pemimpin penelitian. "Ini karena produk sudah diolah berkali-kali yang menyebabkan kandungan kalori, lemak jenuh, sodium, dan glikemiknya tinggi. Lebih baik menghindari mi instan dan memilih makanan yang lebih sehat." Tak hanya metabolisme tubuh yang terganggu, mi instan menjadi alasan banyak kaum hawa mengalami gangguan kesehatan reproduksi. Mengandung zat aditif dan pewarna, santapan instan ini bisa memengaruhi hormon pengatur siklus menstruasi. Salah satu tanda reproduksi perempuan terganggu terletak pada periode haid yang tidak lancar. "Namun, ini tidak berarti wanita benar-benar dilarang mengonsumsi mi instan. Sesekali, misalnya 1-2 kali sebulan sebenarnya tidak masalah." kata Dr Hu selaku pemimpin penelitian. "Harus ada keseimbangan pola makan dan diet yang sehat." Dari beberapa efek samping yang ada, sebaiknya Anda menghindari untuk menimbun mi instan di rumah sebagai salah satu kebiasaan jika malas memasak. Masih banyak makanan sehat yang mudah diolah dan rasanya tak kalah enak dengan mi instan. Sebagai tips, Anda bisa mengganti mi instan dengan salad sayur atau buah sebagai menu diet sehat. Membuat salad tidaklah susah, apalagi saat ini sudah banyak produk sayur potong siap olah. Anda hanya perlu menambahkan salad dressing sebagai penambah rasa dan aroma. Sementara itu, bagi Anda yang mencari pengganti mi sebagai sumber karbohidrat, bisa memilih kentang atau ketela pohon. Anda bisa mengolahnya dengan cara direbus atau dikukus. Hindaring menggorengnya, karena bisa meningkatkan kadar lemak yang tidak sehat.

Dikutip dari CNN Indonesia, Korea Selatan termasuk negara dengan tingkat konsumsi mi instan tertinggi di dunia. Sekitar 68% peserta penelitian di Korea Selatan, setidaknya makan mi instan sebanyak dua kali dalam seminggu. Sudah bukan rahasia lagi jika mi instan bisa memicu banyak masalah kesehatan, mulai dari obesitas, mal nutrisi, hingga kerusakan pada hati. Penelitian yang dirilis dalam Journal of Nutritions menjelaskan, mengonsumsi mi instan terlalu sering bisa menurunkan fungsi hati ditandai bertambahnya lingkar pinggang Anda. Penelitian yang diujicoba di Korea Selatan ini berlangsung selama dua tahun. Ada dua pola makan utama yang dimiliki para responden dalam penelitian. Sebanyak 10.711 peserta uji coba menerapkan diet tradisional, yakni ikan, sayur, nasi, daging, dan makanan cepat saji (termasuk mi instan). Hasilnya, orang yang makan daging dan makanan cepat saji memiliki risiko obesitas, kolesterol tinggi, dan darah tinggi. Khususnya, hal ini berlaku pada perempuan. Ada pun efek lain yang disebabkan mi instan pada tubuh wanita, yakni peningkatan risiko gangguan metabolisme. Permasalahan ini sebenarnya sangat umum, karena kandungan karbohidrat tinggi pada mi instan bisa meningkatkan gula darah dengan cepat. Jika kebiasaan menyantap mi instan tidak segera dihentikan, penyakit metabolisme dapat berkembang menjadi resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Tak hanya itu, kandungan karbohidrat sederhana pada hidangan ini bisa mengganggu metabolisme glukosa pada tubuh. Kemasan mi yang mengandung Bisfenol A (BPA), yakni senyawa sintetis organik dengan rumus kimia (CH?)?C(C?H?OH)? yang termasuk dalam kelompok turunan difenilmetana dan bisfenol, dengan dua gugus hidroksifenil juga menjadi penyebab gangguan kesehatan pada wanita. Padatan ini tak berwarna dan tidak bisa larut dalam air.

BPA pada kemasan mi diklaim menjadi disruptor endokrin yang bisa memengaruhi jumlah hormon estrogen pada wanita. Diketahui pula, tubuh perempuan lebih sensitif terhadap efek karbohidrat, sodium, dan lemak jenuh yang terkandung dalam mi instan. "Mi instan seharusnya tidak dimasukkan sebagai bagian dari diet," kata Dr Frank Hu selaku pemimpin penelitian. "Ini karena produk sudah diolah berkali-kali yang menyebabkan kandungan kalori, lemak jenuh, sodium, dan glikemiknya tinggi. Lebih baik menghindari mi instan dan memilih makanan yang lebih sehat." Tak hanya metabolisme tubuh yang terganggu, mi instan menjadi alasan banyak kaum hawa mengalami gangguan kesehatan reproduksi. Mengandung zat aditif dan pewarna, santapan instan ini bisa memengaruhi hormon pengatur siklus menstruasi. Salah satu tanda reproduksi perempuan terganggu terletak pada periode haid yang tidak lancar. "Namun, ini tidak berarti wanita benar-benar dilarang mengonsumsi mi instan. Sesekali, misalnya 1-2 kali sebulan sebenarnya tidak masalah." kata Dr Hu selaku pemimpin penelitian. "Harus ada keseimbangan pola makan dan diet yang sehat." Dari beberapa efek samping yang ada, sebaiknya Anda menghindari untuk menimbun mi instan di rumah sebagai salah satu kebiasaan jika malas memasak. Masih banyak makanan sehat yang mudah diolah dan rasanya tak kalah enak dengan mi instan. Sebagai tips, Anda bisa mengganti mi instan dengan salad sayur atau buah sebagai menu diet sehat. Membuat salad tidaklah susah, apalagi saat ini sudah banyak produk sayur potong siap olah. Anda hanya perlu menambahkan salad dressing sebagai penambah rasa dan aroma. Sementara itu, bagi Anda yang mencari pengganti mi sebagai sumber karbohidrat, bisa memilih kentang atau ketela pohon. Anda bisa mengolahnya dengan cara direbus atau dikukus. Hindaring menggorengnya, karena bisa meningkatkan kadar lemak yang tidak sehat.

Sumber :

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150119154035-255-25691/bahaya-mi-instan-untuk-kaum-perempuan. https://kesehatan.kontan.co.id/news/aturan-konsumsi-mie-instan-agar-tidak-memicu-masalah-kesehatan https://www.kompasiana.com/annisamardiah7645/64997a2c4addee55857dbf32/bahaya-mengkonsumsi-mie-bagi-kesehatan-wanita?page=2&page_images=1

0 Komentar

Berikan pendapat anda kepada kami

You May Also Like