FAKTOR - FAKTOR BUDAYA YANG MEMPENGARUHI BISNIS

Pemahaman dan penerapan nilai budaya yang baik akan mempengaruhi kenerja dari UMKM yang ada di suatu daerah. Adanya pandangan yang mengatakan bahwa kunci sukses seorang enterprenuer sangat tergantung dari sikap dan perilaku mereka. Perilaku seseorang biasanya terbentuk karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Budaya merupakan salah satu faktor yang berperan dalam kewirausahaan dimana terdapat nilai-nilai budaya tertentu yang mendukung peningkatan potensi yang ada dalam diri seorang wirausaha.

Gaya hidup masyarakat di zaman sekarang khususnya generasi milenial telah mengalami perubahan dan perkembangan. Jika dulu, masyarakat tidak terlalu mementingkan urusan penampilan dan gaya hidup, tapi kini, berbeda kondisinya. Gaya hidup, bukan lagi terbatas soal penampilan, aktivitas “Hangout” kini juga ikutan jadi kegiatan yang dilakukan anak muda maupun dewasa di suatu tempat untuk berkumpul dan melakukan kegiatan mengisi waktu luang. Aktivitas hangout ini dilakukan cukup sering dalam perminggu, dikarenakan dalam melakukan hangout mereka tidak hanya sekedar menghabiskan waktu luang saja, tetapi biasanya generasi millenial ini khususnya Mahasiswa akan sering melakukan aktivitas hangout dan memilih kafe yang menyediakan Wifi gratis dikarenakan mereka memerlukan konkesi Wifi yaang cepat untuk menyelasaikan tugas , selain untuk menyelesaikan tugas, kegiatan lain yang dilakukan yaitu bermain game online bersama teman. Karena fenomena inilah, tempat Hangout seperti kafe dan juga restoran, semakin kreatif untuk berbenah, menciptakan tempat nongkrong yang asyik dan bikin betah pengunjungnya sesuai dengan kebutuhan para pengunjungnya . Tak heran, jika kini, semakin banyak tempat-tempat nongkrong kekinian.

AA Cafe tidak memiliki konsep seperti cafe pada umumnya. Ia lebih menerapkan konsep seperti kantin dimana makanan yang disediakan kekinian. Hal ini dikarenakan faktor budaya yang berada di lingkungan mahasiswa membuat AA Cafe menyediakan menu makanan dengan harga yang relatif lebih murah. Aa Cafe merupakan salah satu kantin yang terdapat di Universitas Andalas tepatnya di depan Gedung A. Aa Cafe sudah berdiri sekitar tahun 2017. Sudah sekitar 6 tahun Aa Cafe didirikan. Pemilik Aa Cafe, Ibu Nelly yang merupakan seorang ibu rumah tangga mengatakan ia terinspirasi menamakan kantin ini dari nama anak-anaknya. Pada saat meningkatnya kasus covid pada tahun 2020 Ibu Nelly sempat dipaksa berhenti selama kurang lebih 2 tahun dalam berdagang di area kampus sehingga pendapatan yang diperoleh pada saat itu berkurang. Karena itu ia menambah pendapatannya dengan berjualan disekitar rumah. Aa Cafe ini dibuka mulai dari jam 7 pagi sampai jam 6 sore.

Target pasar dalam berdagang di sekitar kampus tentu saja adalah mahasiswa dan para pegawai yang ada di kampus. Harga nya pun dapat dijangkau oleh mahasiswanya. Tidak heran jika setiap harinya Aa Cafe selalu ramai pembeli dan menu yang disediakan juga bervariasi. Menu khas yang direkomendasikan oleh Bu Nelly sendiri yaitu sambal bakar. Dengan menu pertamanya saat mendirikan usaha ini adalah pecel ayam, mie goreng, nasi goreng dan menu pasaran lainnya. Dengan berkembangnya zaman otomatis Bu nelly memperbanyak menu yang sedang booming. Sistem pembayaran yang digunakan oleh Bu Nelly juga dapat dilakukan melalui QRIS karena lebih mudah dan praktis tentu saja bagi mahasiswa yang juga tidak sedang memegang uang cash. Sebelumnya beliau juga menerapkan system pengiriman makanan online menggunakan aplikasi GoFood.

Hal ini termasuk kedalam salah satu faktor budaya, yaitu metode pembayaran yang biasa dilakukan secara non tunai, yaitu dengan menggunakan QRIS. Pada zaman dahulu, orang-orang melakukan transaksi pembayaran secara tunai, dimana metode pembayaran tersebut memiliki kekurangan keakurasian dalam menghitung jumlah yang dibayar. Ini merupakan dua faktor budaya yang mempengaruhi bisnis café AA.

Dapat disimpulkan bahwa pemilik UMKM mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan dan situasi yang tidak pasti diwaktu yang akan datang. Sehingga mereka mampu mempertahankan stabilitas kondisi yang ada dalam lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh pada kinerja UMKM, karena dengan adanya faktor penghindaran ketidakpastian yang ada dalam nilai budaya merupakan ancaman bagi wirausahawan jika mereka tidak mampu melihat dan memahami situasi yang ada di lingkungan sekitar dan nilai budaya yang ada disekitar. Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa masyarakat Toraja Utara telah memahami nilai budaya yang ada di lingkungan mereka hal ini terbukti dari adanya kinerja UMKM yang terus meningkat. Peluang dari aspek-aspek kebudayaan UMKM AA Cafe yaitu menarik pelanggan lebih banyak karena AA Cafe dapat mengikuti kemajuan teknologi di zaman sekarang. Ancaman dari faktor budaya ini yaitu adanya persaingan dengan café yang serupa dan berada didekat lokasi cafenya. Kekuatan dari aspek budaya ini yaitu mampu meningkatkan kepuasan konsumen dalam memilih cafe ini. Kelemahan dari aspek budaya tersebut yaitu akses jaringan yang dapat menganggu transaksi pembayaran konsumen.

Penulis

Fathiya Azzahra, Rani Safitri, Shafira Azahra

Sumber :

0 Komentar

Berikan pendapat anda kepada kami

You May Also Like