Desa Wisata Bisa Maju Karena Pemberdayaan Pokdarwis dan Mitra

Jakarta - Tak banyak desa wisata yang maju pesat dan hanya menonjol di awal pengembangan. Ini bisa jadi karena pemberdayaan Pokdarwis yang kurang dan mitra yang kurang fungsional.

Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) merupakan organisasi masyarakat yang dibentuk pemerintah untuk melestarikan tempat-tempat wisata di berbagai daerah, termasuk desa wisata. Di setiap daerah di Indonesia pasti memiliki Pokdarwis yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan dengan kepedulian serta tanggung jawab sebagai penggerak dalam mendukum terciptanya iklim kondusif pariwisata. Meskipun sudah dilengkapi Pokdarwis, tak semua desa wisata berkembang, justru ada yang mengalami kemunduran. Ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung. Semakin ramai kunjungannya, maka semakin maju pula desa wisata tersebut.

Dilansir dari laman resmi DPRD Provinsi Jawa Tengah, supaya desa wsata dapat maju, maka harus didukung masyarakat yang diberdayakan secara maksimal ditambah dengan fungsi mitra. Dalam hal ini, masyarakat yang dimaksud adalah Pokdarwis desa. Kunci untuk memajukan desa wisata adalah dengan pemberdayaan kelompok masyarakat sekaligus mendorong fungsi mitra dengan stakeholder. Penjelasan ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono dalam talkshow iBreak (8/10). "Apa pun potensi desa, tanpa didukung Pokdarwis tidak akan maksimal. Demikian pula jika ada potensi, baik alam mauun manusia yang baik, tetapi tidak bisa menjalin kemitraan dengan siapa pun, maka menimbulkan hambatan." jelas Ferry. "Keduanya harus bersinergi. Pemberdayaan kelompok masyarakat (Pokdarwisa) mampu mengembangkan kemitraan dan stakeholder. Ini membuat desa wisata berkembang pesat." Sebagai contoh kasus, desa wisata di Jawa Tengah mampu tumbuh pesat. Data Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disporapar) Jateng menunjukkan ada sekitar 800 desa wisata di wilayah ini yang maju. Bagi Ferry, jumlah sebanyak itu patut memperoleh apresiasi, meski ada beberapa desa yang masih tertinggal. Umumnya, desa wisata yang masih tertinggal memiliki Pokdarwis yang kurang maksimal. Ada pun usaha pemerintah guna mengatasinya, yakni DPRD bersama Pemprof Jateng telah mengeluarkan Perda No2/2019. Peraturan ini menjadi dasar untuk menguatkan fungsi serta arahan dalam mengembangkan desa wisata. Bahkan pasal dalam perda ini mengamanatkan pemerintah wajib mendorong pengembangan desa wisata.

Di sisi lain, banyak juga pihak yang mau membantu kemajuan desa wisata. Walaupun ada sebagian desa wisata yang sudah maju, beberapa kelompok masyarakat masih ingin menjadi mitra desa tersebut. Sebagai contoh, Desa Juron yang mendapatkan perhatian dari Universitas Diponegoro (UNDIP). Dikutip dari Kumparan, Tim II KKN UNDIP 2023 melakukan survei ke Desa Juron dan diketahui Pokdarwis di tempat ini kurang maksimal. Berkaitan dengan ini, peserta KKN UNDIP 2023 terjun ke desa tersebut untuk melakukan pemberdayaan Pokdarwis pada 16 Agustus 2023. Program ini diawali dengan sambutan kepala Desa Juron. "Pokdarwis menjadi penggerak untuk mengembangkan dan meningkatkan Desa Juron menjadi desa wisata," tutur Kepala Desa Juron, Bapak Sarbini Sigit Budianto SE. "Peningkatan pemahaman dan kesadaran, baik dari pengurus maupun anggota Pokdarwis perlu tingkatkan untuk kemudian menjadi kader dalam menyampaikannya ke masyarakat desa." Acara kemudia dilanjutkan dengan acara inti, yakni penyampaian materi terkait pengenalan lebih mendalam terkait hakikat Pokdarwis. Setelah itu, ada materi dasar-dasar wisata, penekanan peran, tugas, dan fungsi setiap bidang dalam kepengurusan Pkdarwis. Untuk mempermudah pemahaman anggota Pokdarwis, peserta KKN juga memberikan modul yang berkaitan dengan pemberdayaan Pokdawris sebagai kader pengembangan Desa Wisata Juron. Mitra yang mampu mendukung fungsi Pokdarwis seperti inilah yang dibutuhkan desa-desa wisata yang masih tertinggal. Dengan adanya dorongan dari berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintahan, maka Pokdarwis bisa membantu meningkatkan kemajuan desa wisata. Sementara itu, untuk menjadi desa wisata, tidak harus ada tempat rekreasi alamnya. Sudaryo dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara menjelaskan, ada desa wisata yang maju karena punya wahana wisata buatan, seperti kolam renang dan area tempat atraksi seni budaya.

Sudaryo juga menambahkan, yang lebih sulit lagi adalah mengembangkan desa wisata yang sudah maju. Sangat menantang untuk mempertahankan kinerja Pokdarwis dan mitra yang sudah bagus, apalagi stakeholder yang ma uterus berdampingan agar desa wisata tidak mengalami kemunduran lagi.

Sumber :

https://dprd.jatengprov.go.id/pemberdayaan-pokdarwis-dan-kemitraan-jadi-kunci-pengembangan-desa-wisata/ https://kumparan.com/genisti40/pemberdayaan-pokdarwis-sebagai-kader-pengembangan-desa-wisata-juron-20z8Oiy4Uov/full https://kaltimfaktual.co/perkuat-sektor-pariwisata-52-pokdarwis-di-kukar-telah-kantongi-sk/

0 Komentar

Berikan pendapat anda kepada kami

You May Also Like